Wednesday, 16 November 2011

Kalajengking Cambuk (theliphonyda)

202 comments
Apakah anda pernah menemukan hewan seperti ini di rumah anda?



hmmm, hewan tersebut tampak menyeramkan dengan kedua capit dan ekor yang menyerupai cambuk. Sebenarnya, hewan unik ini termasuk keluarga dari kalajengking, biasa disebut dengan kalajengking cambuk dikarenakan ekornya yang menyerupai cambuk.

Bagi anda yang pernah menemukan hewan ini di rumah anda dan merasa aneh dengan bentuknya, berikut ini saya akan memberi penjelasan sedikit tentang hewan ini ...

Kalajengking Cambuk (theliphonyda)

Kalajengking Cambuk atau di Indonesia sendiri sering disebut dengan Ketonggeng adalah sekelompok hewan beruas mirip kalajengking namun memiliki semacam "cambuk" di bagian belakangnya, alih-alih sengat. Semua ketonggeng termasuk ke dalam bangsa Thelyphonida. Sebelumnya, ordo ini digabung bersama Schiyomida membentuk ordo Uropygi. Dalam bahasa Inggris hewan ini disebut "whip scorpions" (kalajengking cambuk).

Bentuk Fisik 





Hewan ini mudah dikenali dari warnanya yang gelap, memiliki bagian depan mirip kalajengking (lengkap dengan sepasang capit di sekitar kepala), namun tidak memiliki "ekor" dengan ujung sengat seperti kerabatnya itu, ekornya menyerupai sebuah jarum kecil berwarna coklat. Panjang badannya antara 10 - 15cm Bagian abdomennya (disebut sebagaipygidium) dilengkapi dengan organ berbentuk cambuk (flagellum) memanjang yang agak kaku.

Ketonggeng (Whiptail Scorpion / theliphonyda) dikenal juga Vinegaroon (vine= cuka) karena ketika terancam, dia akan mengeluarkan macam2 zat asam dari perutnya termasuk asam semut (asam formiat) (CH2O2), klorin dan campuran asam asetat (C2H4O2) dan asam oktanoic (C8H16O2), tergantung dari spesies mereka, dimana zat terakhir yang dikeluarkan berbau seperti asam cuka. Hewan serupa yang termasuk kalajengking cambuk (juga dikenal dengan sebutan kalajengking cambuk tanpa ekor) dan kalajengking cambuk mikro.

Tapi tenang saja ...
Binatang ini tidak berbisa dan juga tidak bisa menggigit, hanya bisa mencapit. Bagi manusia tidak berbahaya sama sekali.
Makanan ketonggeng adalah serangga-serangga, seperti jangkrik, kecoa, dan juga cacing.

Habitat 

Ketonggeng ini biasa ditemukan di daerah tropis dan subtropis pada daerah kering di seluruh dunia. Mereka hilang di Eropa, Australia,  kecuali untuk suatu spesies terlihat di Afrika.  Mereka biasanya menggali lubang bawah tanah dengan pedipalpus mereka, dimana mereka mengankut mangsanya.  Mereka juga mungkin berada pada liang di bawah kayu busuk , batu dan puing-puing alam lainnya. Mereka suka dengan kelembapan, tempat-tempat gelap dan menghindari cahaya.

UPDATE :
Berdasarkan pengalaman dari beberapa orang yang pernah bertemu dengan hewan ini, meskipun tidak berbahaya (tidak mematikan) tetapi capitannya cukup sakit dan cairannya jika terkena kulit dapat menimbulkan rasa panas seperti luka bakar. So, jika bertemu hewan ini hati-hati yaa.

Sumber :

202 comments

«Oldest   ‹Older   201 – 202 of 202   Newer›   Newest»

Asem asem kayak itu dong sis....
Ya asem asem...

Asem asem kayak itu dong sis....
Ya asem asem...

«Oldest   ‹Older   201 – 202 of 202   Newer›   Newest»